blog Detail

Metode Pengembangan Kanban

Pengertian

Kata Kanban dalam Bahasa jepang berarti waktu kosong (idle time). Dalam pengertian Kanban sendiri adalah sistem penjadwalan kerja dengan memaksimalkan produktivitas tim dengan mengurangi waktu kosong. Kanban juga memiliki beberapa arti lain, salah satunya yaitu kartu atau papan nama untuk menvisualisasikan pekerjaan, membuat alur kerja yang terstruktur, dan mengurangi pekerjaan yang terbuang percuma serta memaksimalkan keefektifan dan efesiensi jadwal atau waktu pengembangan.

Kanban digunakan untuk menvisualisasikan macam-macam tahapan dalam proses pengembangan perangkat lunak. Oleh karena itu metode pengembangan Kanban dapat mempermudah pemantauan pekerjaan pada saat proses pengembangan dan meningkatkan kualitas dan nilai dari hasil pengembangan perangkat lunak.

Metode Kanban pertama kali diperkenalkan oleh Taichi Ohno dari Perusahaan Toyota di industry manufaktur Jepang di tahun 1950. Pada saat itu Kanban diartikan sebagai papan nama atau visualisasi barang dari item inventaris yang digunakan dalam sistem penjadwalan produksi Just in Time (JIT). Alasan utama di balik pengembangan teknik Kanban adalah untuk menemukan dan mengusulkan suatu sistem yang dapat menjamin pemeliharaan dan peningkatan sistem produksi.  Kanban pada dasarnya adalah mekanisme yang digerakkan oleh aliran tarikan produksi JIT, dimana aktivitasi item/aktivitas pemrosesan dari hulu dipicu oleh sinyal permintaan di hilir. Teknik Kanban telah terbukti sebagai teknik peningkatan produksi dan menjamin kelancaran sistem produksi.

 

Prinsip-prinsip Kanban

Metode Kanban memiliki prinsip dasar yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak. Prinsip dasar tersebut harus diikuti, untuk mencapai peningkatan dalam kinerja tim pengembangan perangkat lunak.

Berikut adalah prinsip dasar yang digunakan dalam penerapan metode Kanban.

1. Visualisasi Alur Kerja

Menvisualisasikan alur kerja dapat membantu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pada saat proses pengembangan dilakukan. Selain itu, visualisasi alur kerja dapat digunakan untuk menyederhanakan bentuk kolaborasi yang dilakukan dengan orang-orang dan tim yang berbeda. Dalam praktiknya, metode Kanban menggunakan papan Kanban untuk menvisualisasikan alur kerja tim pengembangan perangkat lunak yang terdiri dari 3 kolom yaitu : Backlog, In Progress, dan Done.

2. Pembatasan Work-In-Progress (WIP)

WIP adalah penentuan batas ekplisit untuk berapa banyak item pekerjaan yang dapat dikerjakan di setiap status alur kerja (kolom kerja). Pembatasan tersebut bertujuan menghindari terhambatnya proses karena tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh tim atau seseorang dan menghambat proses alur kerja pengembangan perangkat lunak. WIP juga dapat memberikan kelincahan dengan memungkinkan tugas baru yang masuk untuk diprioritaskan secara efektif.

3. Pengelolahan Alur Kerja

Penggunaan batasan WIP dan pengembangan kebijakan yang digerakkan oleh tim, tim dapat memperlancar alur kerja dan memastikan tim fokus untuk menyelesaikan pekerjaan. Penentuaan waktu tunggu - waktu rata-rata yang dibutuhkan tugas untuk berpindah dari titik awal yang ditentukan, ke status akhir yang ditentukan juga sangat penting untuk menjaga keefektifan dan efesiensi proses pengembangan perangkat lunak.

4. Penetapan Aturan secara Eksplisit

Seiring dengan visualiasasi alur kerja, aturan dan pedoman yang diikuti harus dinyatakan dengan jelas. Aturan dan pedoman yang jelas dapat membuat semua anggota tim meahami dengan jelas bagaimana melakukan semua jenis pekerjaan pada proses pengembangan perangkat lunak.

5. Penerapan Umpan Balik yang Berulang

Metode Kanban menyediakan fitur umpan balik dan ulasan di berbagai tahapan secara terus-menerus. Hal tersebut dapat memberikan gambaran tentang jalur yang salah pada proses pengembangan dan dapat memastikan bahwa produk yang tepat dikirimkan ke pelanggan dalam waktu sesingkat mungkin.

6. Perbaikan Berkelanjutan

Metode kanban membantu mengevaluasi proses secara konstan dan terus meningkat secara bertahap.

Prinsip-prinsip metode Kanban diatas dapat digunakan sebagai pedoman dasar untuk memulai tahapan proses pengembangan proyek dengan menerapkan metode Kanban.

Kelebihan Metode Kanban

Ada beberapa alasan mengapa metode Kanban dipilih untuk mengatur dan memanajemen proyek. Berikut adalah kelebihan penerapan Metode Kanban di dalam manajemen proyek.

  • Pengiriman perangkat lunak menjadi lebih cepat.
  • Persyaratan dan prioritas yang berubah dapat dikelola dengan mudah. Kanban menyambut baik perubahan persyaratan, bahkan jika terlambat dalam pengembangan dan meningkatkan kontrol ruang lingkup karena pelanggan dan pemangku kepentingan dapat menambahkan persyaratan baru, mengubah prioritas, atau memikirkan kembali persyaratan.
  • Meningkatkan produktivitas secara signifikan.
  • Hasil dari proses pengembangan perangkat lunak memiliki kode kualitas yang tinggi.
  • Meningkatkan prediktabilitas pengiriman. Tim pengembangan perangkat lunak yang efektif dapat secara akurat memprediksi pengiriman mereka dalam waktu, cakupan, dan kualitas total sambil terus mencari cara untuk meningkatkan produktivitas mereka dengan Kanban.
  • Meningkatkan visibilitas proyek. Dengan menerapkan metode Kanban semua anggota tim tahu apa yang perlu dilakukan, apa yang sedang berlangsung dan apa yang telah dilakukan.
  • Mengurangi risiko proyek secara signifikan.
  • Mengurangi biaya total proyek.
  • Pengelolaan tim terdistribusi menjadi lebih efisien.

 

Kanban Board

Papan Kanban (Kanban board) adalah alat yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan segala persyaratan yang telah ditetapkan oleh tim pengembang. Di bawah ini merupakan 3 contoh dari papan Kanban yang berbeda.

1. Papan Dasar Kanban

Papan Kanban ini memiliki struktur yang sangat sederhana. Papan semacam ini berguna untuk tim yang sangat kecil, atau perusahaan baru yang beroperasi di satu ruangan.

Basic Kanban Board

(Sumber : https://kanbantool.com/kanban-software-development)

2. Papan Kanban Tingkat Lanjut

Papan Kanban tingkat lanjut digunakan untuk proses pengembangan perangkat lunak. Papan telah dibagi menjadi beberapa tahap yang sesuai dengan aliran tugas klasik dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Advanced Kanban Board

(Sumber : https://kanbantool.com/kanban-software-development)

3. Papan Heijunka

Papan Heijunka adalah jenis papan Kanban khusus yang digunakan untuk pengembangan game dengan proses pengembangan yang berurutan. Karakteristiknya adalah pelaksanaan pekerjaan yang paralel, dan cara penyelesaian tugas yang dapat diprediksi, memastikan bahwa tidak ada anggota tim yang kelaparan untuk bekerja dalam aliran tugas saat ini. Biasanya, kolom mencerminkan setiap langkah proses desain.

Heijunka Board

(Sumber : https://kanbantool.com/kanban-software-development)

 

Perbedaan Kanban dan Scrum

Menurut Lei et al., (2017)  menjelaskan perbedaan yang cocok antara metode Kanban dan Scrum. Metode Kanban dapat menangani banyak gangguan proyek, selain itu metode Kanban juga mendukung anggota yang memiliki peran khusus dan keahlian yang berbeda, serta memiliki keunggulan dalam pekerjaan yang berulang. Metode Kanban juga bekerja lebih baik untuk tim yang lebih besar karena overhead komunikasi yang lebih rendah. Sebaliknya metode Scrum lebih baik diterapkan dalam proyek-proyek yang membutuhkan kolaborasi dan inovasi yang mendalam. Scrum bekerja paling baik dengan tim kecil lintas fungsi, dan mendorong para generalis.

Perbedaan lain yang menyangkut penerapan Kanban dan Scrum adalah sebagai berikut.

  1. Sprints Scrum memiliki tanggal mulai dan berhenti sedangkan Kanban adalah proses yang berjalan.
  2. Peran tim di definisikan dengan jelas di metode Scrum, sedangkan Kanban tidak memiliki definisi peran yang jelas dan formal.
  3. Papan Kanban digunakan sepanjang siklus proyek sedangkan papan Scrum dibersihkan dan diaur ulang setelah setiap sprint yang dilakukan.
  4. Papan scrum memiliki sejumlah tugas dan tenggat waktu yang ketat untuk menyelesaikannya. Sedangkan Papan Kanban lebih fleksibel dalam hal tugas dan waktu. Tugas dapat diprioritaskan, ditugaskan kembali, atau diperbarui sesuai kebutuhan.

 

Referensi

https://kanbantool.com/kanban-software-development

https://www.atlassian.com/agile/kanban

Agarwal, S., & Agarwal, A. (2020). Uses, Advantages and Opportunities of Kanban methods in Mechanical Engineering and Product Manufacturing. International Journal of Scientific and Research Publications (IJSRP), 10(1), p9704. https://doi.org/10.29322/ijsrp.10.01.2020.p9704

Ilmi, M. A., Pradana, F., & Hayuhardhika Nugraha Putra, W. (2020). Software Project Management Systems Using Kanban Method in the CV. Primavisi Globalindo. INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi, 4(2), 215–231. https://doi.org/10.29407/intensif.v4i2.14320

Lei, H., Ganjeizadeh, F., Jayachandran, P. K., & Ozcan, P. (2017). A statistical analysis of the effects of Scrum and Kanban on software development projects. Robotics and Computer-Integrated Manufacturing, 43, 59–67. https://doi.org/10.1016/j.rcim.2015.12.001

Riaz, M. N. (2019). Implementation of Kanban Techniques in Software Development Process: An Empirical Study Based on Benefits and Challenges. Sukkur IBA Journal of Computing and Mathematical Sciences, 3(2), 25–36. https://doi.org/10.30537/sjcms.v3i2.356

Saltz, J., & Heckman, R. (2020). Exploring which agile principles students internalize when using a kanban process methodology. Journal of Information Systems Education, 31(1), 51–60.

 

Ingin tahu informasi lebih lengkapnya, silahkan kunjungi website kami di :

https://agus-hermanto.com/

 

Dan jangan lupa follow media sosial kami yang lain
Instagram  : fittechinova
linkedin     : https://www.linkedin.com/company/fti-global
Facebook   : Fit Tech Inova Global